Perilaku Dalam Organisasi

Perilaku Dalam Organisasi – Orang – orang berbeda dengan cara- cara yang berbeda. Sebagian pendiam dan pemalu sedangkan lainnya syka berteman: beberapa bijaksana dan serius sedangkan lainnya impulsive dan menyukai kesenangan.

Karyawan – karyawan – dan manajer- manajer –membawa perbedaan- perbedaan individual mereka ke perkerjaan setiap hari.

Perbadaan- perbedaan dalam sikap, nilai, kepribadian, dan seterusnya memengaruhi bagaimana orang-orang menafsirkan sebuah tugas, apakah mereka menyukai untuk di beri tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka mengatasi tantangan, dan berintegraksi dengan orang lain.

Tiga keterampilan kepemimpinan dasar terdapat pada inti pengenalan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan orang – orang : (1) mendiagnosis, atau mendapatkan wawasan ke dalam situasi yang ingin di pengaruhi oleh seorang manajer;

(2) menyesuaikan perilaku dan sumber daya individual untuk memenuhi kebutuhan situasi; dan (3) mengomunikasikan dengan cara yang dapat dipahami dan diterima oleh orang lain.

Oleh sebab itu, manajer – manajer wawasan mengenai perbedaan- perbedaan individual untuk mamahami situasi prilaku apa yang ada sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan.

Perilaku Organisasi

Perilaku Organisasional (organizational behavior-OB), adalah sebuah lapangan antardisiplin ilmu yang ditujukan pada studi terhadap sikap-sikap, perilaku, dan kinerja manusia di dalam organisasi.

OB mengambil konsep-konsep dari banyak disiplin ilmu, termasuk psikologi, sosiologi, antropologi budaya, teknik industry, ekonomi, etika, pendidikan kejuruan, dan juga disiplin ilmu manajemen.

Konsep-konsep dan prinsip-prinsip perilaku organisasional penting untuk para manajer karena dalam setiap organisasi manusialah yang pada akhirnya membuat keputusan – keputusan yang mengendalikan bagaimana organisasi mendapatkan dan menggunakan sumber – sumber daya.

Orang – orang tersebut dapat bekerja sama, bersaing, mendukung, atau bahkan merusak satu sama lain.

Sikap-sikap

Sebagian besar murid mungkin pernah mendengar istilah jika seseorang “memiliki masalah dengan sikapnya, “bearti ada beberapa kualitas konsisten dari orang tersebut yang memengaruhi perilakunya secara negatif.

Seorang karyawan dengan masalah sikap mungkin akan sulit untuk diajak bergaul, secara terus- menerus mengeluh dan menyebabkan masalah, dan dengan  keras kepala melawan ide- ide baru.

kita semua tahu secara naluriah apakah yang di maksud dengan sikap, tetapi tidak secara sadar berpikir mengenai seberapa besar sikap-sikap memengaruhi prilaku

Definisi formalnya, sikap (attitude) adalah sebuah evaluasi- positif ataukah negative-yang pada awalnya mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tertentu.

pemahaman akan sikap karyawan andalan penting untuk para manajer karena sikap – sikap menentukan bagaimana orang – orang memandang lingkunagan kerja, berinteraksi dengan orang lain, dan berperilaku pada pekerjaan.

Komponen – Komponen Dari Sikap

Satu langkah penting bagi para manajer adalah untuk mengenali dan memahami komponen-komponen dari sikap, yang sangat penting dalam sebuah usaha untuk mengubah sikap-sikap.

Menurut para ahli perilaku, sikap-sikap memiliki tiga komponen : kognisi (pikiran), efek (perasaan ), dan perilaku.

Komponen kognitif dari sebuah sikap meliputi kepercayaan, seperti pengetahuan akan tanggung jawab yang menyertai pekerjaan dan opini-oponi mengenai kemampuan personel.

Komponen afektif adalah emisi atau perasaan seseorang mengenai objek dari sikap, seperti menilmati atau membenci suatu pekerjaan. Komponen perilaku dari sikap adalah maksud dan tujuan seseorang untuk berperilaku dengan cara tertentu pada obyek dari sikap.

Sikap-sikap Terkait Pekerjaan.

Sikap-sikap yang paling menarik minat para manajer adalah Yang terkait pekerjaan, khususnya sikap-sikap yang memengaruhi kinerja karyawan-karyawan.

Untuk memimpin karyawan dengan efektif, secara logika manajer- manajer berusaha menanamkan jenis-jenis sikap yang dapat berhubungan dengan kinerja tinggi. Adalah keputusan kerja seseorang dan komitmen pada organisasi.

Kepuasan Kerja.

Sebuah sikap positif terhadap pekerjaan seseorang disebut kepuasan kerja (job satisfaction). Secara umum, orang- orang mengalami sikap ini ketika pekerjaan mereka sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan – kepentingan mereka, dan ketika kondisi kerja dan penghargaan (seperti gaji) memuaskan, dan ketika para karyawan menyukai rekan- rekan kerja mereka.

Banyak manajer percaya kepuasan kerja adalah hal yang penting karena mereka berpikir karyawan yang puas akan bekerja lebih baik. Sebernya, penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kepuasan dengan kinerja secara umumkecil dan di pengaruhi oleh factor – factor lain.

Pentingnya kepuasan bervariasi dan tergantung pada besarnya kendali yang dimiliki karyawan; seorang karyawan yang melakukan tugas –tugas rutin mungkin akan memproduksi hasil yang sama, tidak peduli bagaimana perasaannya pada pekerjaan tersebut.

Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih