15+ Peninggalan Kerajaan Majapahit Terlengkap

Peninggalan Kerajaan Majapahit – Majapahit adalah kerajaan terbesar yang berdiri di Indonesia 207 tahun yang lalu, antara 1293-1500.

Kerajaan ini adalah salah satu kerajaan bergaya Budha Hindu terakhir yang mendominasi kepulauan.

Kerajaan ini terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk (1350-1389 M), Majapahit merasakan masa kejayaan. Saat itu, wilayah Majapahit sangat luas, tidak hanya nusantara.

Peninggalan Kerajaan Majapahit

Ada sedikit bukti fisik dari sisa kerajaan Majapahit, dan sejarahnya masih belum jelas. Untuk mengetahui sejarah, para sejarawan menggunakan Pararathon dalam bahasa Kawi untuk menyebutnya Kitab Raja-Raja dan menyebut Nagarakretagama sumber utama di Jawa kuno.

Di bawah ini kami sajikan situs bersejarah Kerajaan Majapahit dalam bentuk candi, prasasti, lengkungan, arca (prasasti), buku dan situs arkeologi lainnya dalam sejarah Kerajaan Majapahit.

1. Candi Sukuh

Sukuh adalah peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di desa Berjo di Provinsi Jawa Tengah. Kuil ini didirikan sekitar 1437 SM dan terdaftar sebagai kuil Hindu berbentuk piramida.

Struktur bangunan yang dimiliki oleh Candi Sukuh cukup unik karena terdiri dari tiga teras. Di sekitar candi, Lingga dan Yoni adalah rumah bagi sejumlah objek yang menggambarkan seksualitas.

2. Candi Tikus

Bangunan candi ini terletak di Desa Mejo, di distrik Trojulan, Kabupaten Mojokerto. Kuil Tikus sebelumnya dimakamkan di tanah, tetapi ditemukan lagi pada tahun 1914. Nah, sekitar tahun 80-an, gereja ini dipulihkan.

Seperti namanya, ketika candi ini ditemukan, ada banyak sarang tikus di dalamnya.

3. Candi Brahu

Bangunan ini terletak di daerah Dusun Mete, tepat di desa Beijong, Kabupaten Trowulan, Jawa Timur. Candi ini didirikan oleh Mpu Sendok, yang digunakan untuk membakar jenazah para pemimpin Majapahit.

Istilah Brahu diperkirakan berasal dari kata Warahu atau Wanaru, yang berasal dari nama bangunan suci dan ditemukan dalam prasasti Alaska, di mana prasasti tersebut tidak jauh dari bangunan candi.

4. Candi Wringin Lawang

Gerbang Wringin Lawang terletak di desa Jatipasar, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, Prov. Jawa Timur Bangunan ini terbuat dari bata merah, mencapai ketinggian 15,5 meter dan berukuran 13 x 11 M.

Pada waktu itu, gerbang itu digunakan sebagai pintu gerbang ke kediaman Mahapatih Gajah Mada. Bangunan ini diperkirakan telah dibangun sekitar abad ke-14 Masehi

5. Candi Bajang Ratu

Gerbang ini terletak di desa Temon, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, Prov. Jawa Timur. Bangunan ini diperkirakan telah dibangun sekitar abad ke-14 Masehi

Menurut buku Negarakertagama, gerbang mengarah sebagai jalan menuju bangunan suci yang digunakan untuk memperingati kematian Raja Jayanegara.

6. Candi Surawana

Bangunan ini adalah bangunan bergaya Hindu yang terletak di desa Canggu, Kec. Pare, Kab. Kediri, Prov. Jawa Timur Nama asli candi adalah Wisnubhawana Pura, yang dibangun di XIV. Didirikan sekitar abad oleh seorang raja yang datang dari kerajaan Wengker.

Bangunan ini berukuran 8 x 8 m dan terdiri dari batu andesit dan kuil Siwa. Saat ini, semua bagian dari gereja ini telah runtuh, hanya menyisakan kakinya.

7. Wringin Branjang

Wringin Branjang terletak di desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Prov. Jawa Timur. Gereja ini memiliki bentuk sederhana yang hanya terdiri dari atap dan bagian-bagian tubuh.

Panjang gereja adalah sekitar. 400 cm, lebar 300 cm, tinggi kira-kira. 500 cm, sedangkan pintu masuk ke gereja adalah lebar 100 cm dan mencapai ketinggian 200 cm.

Dinding bangunan ini tidak mengandung relief seperti gereja pada umumnya, tetapi ada ventilasi. Gereja ini digunakan sebagai tempat menyimpan barang-barang meriah dan sebagainya.

8. Candi Pari

Bangunan ini terletak di desa Pari, Kec. Porong, Kab. Sidoarjo. Sebagai peninggalan kerajaan Majapahit, candi ini dibangun untuk memperingati lenyapnya seorang teman atau saudara perempuan angkat dari putra dan istri Prabu Brawijaya, yang pada saat itu menolak untuk tinggal di Istana Majapahit.

9. Candi Minak Jinggo

Bangunan Minak Jinggo terletak di Dukuh Unggahan, tepat di Desa Trowulan, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, tempat bangunan ini didirikan di tengah daerah pedesaan.

Candi ini adalah satu-satunya bangunan yang dibangun menggunakan bahan batu andesit di semua situs bersejarah Majapahit di kompleks Trowulan.

10. Candi Ceto

Bangunan ini terletak di distrik Dusun Ceto, tepat di desa Gumeng di Kecs. Jenawi, Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Candi Cetho dibangun dengan gaya Hindu, sehingga bangunan ini sering digunakan oleh penduduk dan peziarah Hindu sebagai tempat ibadah.

11. Candi Kedaton

Bangunan ini terletak persis di Kec di kompleks situs arkeologi. Trowulan, Polisi Mojokerto. Struktur gereja adalah dasar yang dibangun dari bata merah.

Diperkirakan candi ini digunakan sebagai tempat tinggal bagi bangsawan dan orang-orang elit di posisi khusus selama Kerajaan Majapahit.

12. Candi Gentong

Bangunan ini adalah gereja di desa Tlogo Gede di Kecs. Warisan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dan Majapahit, yang dipagari dengan tiga candi lainnya, seperti Pura Gedong, Pura Tengah, dan Pura Gentong. Dari tiga candi, hanya Kuil Gentong yang tersisa.

13. Candi Jolotundo

Bangunan ini adalah bagian dari peninggalan sejarah kerajaan Majapahit yang terletak di desa Seloliman di Kec trawas, Kabban. Mojokerto. Bangunan itu berbentuk batu, tempat gereja digunakan untuk mengalirkan mata air.

Kebanyakan orang yang tinggal di sekitar bangunan ini percaya bahwa air sungai memiliki kualitas yang sangat baik setelah kualitas air Zam Zam.

14. Candi Jabung

Candi ini terletak di desa Jabung, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo, Prov. Jawa Timur Bangunan ini terbuat dari batu bata merah, disusun dengan cara ini dan bertahan hingga hari ini.

Ketika ia memasuki wilayah Jawa Timur pada 1359, diperkirakan Raja Hayam Wuruk tidak pernah berhenti untuk beristirahat di candi Jabung ini.

15. Candi Grinting

Candi Grinting adalah situs bersejarah yang terletak di daerah Dusun Grinting, tepat di desa Karangjeruk di Ketchi. Jatirejo, Kab. Mojokerto, masih ada yang belum tahu tentang peninggalan Kerajaan Majapahit.

Struktur bangunan ini terdiri dari dua batu bata yang sangat dekat, yaitu sekitar. Mereka terletak 5 meter jauhnya dan setiap struktur bata dilindungi oleh kubah.

Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih

Post Sebelumnya

Sejarah Menurut Ahli

Pengertian Uang : Sejarah, Tahapan

Sejarah Sepak Bola

Kultum Ramadhan : Sejarah Puasa dan Penjelasannya