Penelitian Dan Penulisan Sejarah Beserta Contoh Soal

Penelitian dan Penulisan Sejarah – Anda mungkin salah satu dari mereka yang suka menulis cerita tentang pengalaman hidup, seperti cerita tentang perjalanan Anda. Surat itu adalah ekspresi dari kesan yang Anda tangkap di awal permainan selama perjalanan dan situasi di tujuan dengan semua kegiatannya.

Dapat dikatakan bahwa menulis adalah bagian dari perjalanan hidupnya. Setelah menyelesaikan acara ini, coba pilih acara yang ingin Anda tulis. Acara dalam kisah yang jujur.

Objek yang terkait dengan peristiwa yang dapat Anda gunakan untuk menautkan dan mengaitkan peristiwa dengan peristiwa dalam sebuah cerita. bahkan jika ada dokumentasi foto lengkap dari acara tersebut.

Langkah – Langkah Penelitian Sejarah

objektivitas sejarah merupakan syarat dalam kehidupan historis. Oleh karena itu, menulis ulang peristiwa masa lalu memerlukan serangkaian studi bertahap sehingga sejarah masa lalu yang disajikan setidaknya benar-benar mendekati obyektivitas. Langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah sebagai berikut:

Pemilihan Topic

dalam upaya untuk menulis kisah sejarah peristiwa masa lalu, dipilih untuk membatasi subjek penulisan. Topik yang dipilih harus dibuat dalam waktu dan biaya yang tersedia.

Kedekatan Emosional

Kedekatan hubungan emosional akan memberikan dorongan besar bagi penyelesaian penulis sejarah. Yang paling penting ketika memilih topik adalah apa yang dilakukan dianggap berharga dan bermanfaat. Karena batasan geografis, seorang peneliti akan bertanya tentang di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.

Kedekatan Intelektual

Tentu saja, seseorang yang tertarik dengan masalah pedesaan juga akan membaca berbagai buku yang berkaitan dengan desa, petani, dan pedesaan. Oleh karena itu, orang tersebut masih memiliki konsep masalah penelitian yang harus dihadapi.

Tahapan Dalam Penelitian Sejarah

Mencoba menulis ulang peristiwa masa lalu disebut historiografi. Sejarawan melakukan empat fase di masa lalu: heuristik (tekad), verifikasi (bukti konten atau materi), interpretasi (interpretasi) dan historiografi (penulisan sejarah).

Bentuk-Bentuk Penelitian Sejarah

Sejarawan melakukan serangkaian proses penelitian untuk mengungkap peristiwa yang telah terjadi di masa lalu menggunakan metode ilmiah. Penelitian lapangan dan penelitian sejarah perpustakaan selalu bersifat deskriptif.

Penelitian Lapangan

Untuk melakukan penyelidikan, seorang sejarawan tiba di tempat di mana peristiwa bersejarah terjadi atau tempat di mana peninggalan sejarah ditemukan. Setelah peninggalan sejarah disimpan di museum, penyelidik dapat menjelajahi museum. Jika benda-benda bersejarah masih terkubur di tanah, peneliti sejarah harus melakukan penggalian atau penggalian.

Jika penyelidik perlu menerima informasi langsung dari aktor atau saksi sejarah yang masih merupakan sumber lisan, penyelidik historis dapat melakukan wawancara atau metode wawancara.

Penelitian perpustakaan

Penelitian literatur juga disebut penelitian dokumenter. Ketika meneliti di perpustakaan, seorang peneliti sejarah berfokus pada memperoleh data tertulis yang disimpan di museum tempat arsip perpustakaan disimpan, kronik-kronik Cina, buku-buku tua dari era Islam Mataram, arsip arsip, dan surat kabar sejak awal. kemerdekaan, teks bahasa dan rekaman video.

Untuk mendapatkan informasi nyata dari sumber sejarah yang tersedia, seorang penguji dapat melakukan studi banding dan membandingkan satu sumber dengan yang lain.

Sumber Sejarah

Penelitian sejarah ialah proses sistematis mencari data untuk menjawab pertanyaan tentang fenomena masa lalu. Data historis yang diperlukan untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu berasal dari sumber sejarah, baik dari peninggalan, aktor sejarah, dan berbagai referensi yang berhubungan dengan suatu peristiwa.

Jenis-Jenis Sumber Sejarah

Sumber – sumber sejarah adalah semua peninggalan masa lalu, baik material maupun immaterial, yang berguna sebagai bahan penelitian sejarah. Bergantung pada jenisnya, sumber sejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut.

  1. sumber tertulis, misalnya :  prasasti, kronik, babat, hikayat, surat, piagam, naskah, arti dan surat kabar.
  2. sumber benda yaitu berupa antara lain: in fosil, senja, peralatan hidup, perhiasan,  Prasa prasasti-prasasti,  candi, arca, patung, batu, bangunan.
  3. sumber lisan :  yaitu Pernyataan langsung dari aktor atau saksi sejarah. Kelemahan dari sumber oral ini adalah bahwa ia seringkali mengandung unsur subyektif.
  4. sumber rekaman ialah dalam bentuk rekaman kaset audio ataupun rekaman kaset video.

Sifat Sumber Sejarah

Semakin tua atau semakin jauh dari masa sekarang, semakin sedikit sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah diklasifikasikan menurut sifatnya sebagai berikut.

  1. sumber Premier yaitu peninggalan asli sejarah seperti prasasti, chronic, dan candi yang benar-benar berasal dari zamannya. Sumber primer adalah sumber terbaik untuk mengumpulkan cerita sejarah.
  2. sumber sekunder yaitu benda buatan dari benda asli atau benda yang berasal dari sastra, yang merupakan hasil penelitian oleh para sejarawan, seperti prasasti berwarna, laporan penelitian dan terjemahan buku-buku kuno.
  3. sumber tersier, yaitu dalam bentuk buku-buku sejarah yang telah disusun dari laporan penelitian oleh para ahli sejarah tanpa penyelidikan langsung.

Kedudukan Sumber Sejarah

Seorang sejarawan yang baik akan menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber sejarah sehingga peristiwa-peristiwa tertulis tidak memihak dan tidak sepihak. Harap dicatat bahwa sejarah adalah pengetahuan berbasis subjek.

Oleh karena itu, memahami kata-kata dan bahasa yang terkandung dalam sumber-sumber sejarah adalah kunci utama kesuksesan bagi sejarawan dalam menentukan dan menafsirkan fakta. Sejarawan harus rajin memahami kata-kata dalam bahasa teks, seperti ejaan, yang sering memiliki arti berbeda. Ejaannya mungkin sama, tetapi mungkin berbeda selama periode waktu tertentu.

Namun, para sejarawan tidak dapat mengabaikan sumber cerita, karena dari sumber cerita fakta sejarah dari suatu peristiwa atau peristiwa mungkin yang terkuat. Sejarawan akan selalu mengumpulkan fakta sejarah, bukti, atau dokumen karena semua ini terkait dengan sumber sejarah yang menempati posisi penting dalam ilmu sejarah.

Perkembangan Penulisan Sejarah Di Indonesia

Historiografi atau historiografi adalah upaya untuk memahami dan memahami jejak-jejak masa lalu dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Di Indonesia ada beberapa tahapan dalam pengembangan historiografi, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, historiografi nasional, dan historiografi modern.

Historiografi Tradisional

ini adalah ekspresi budaya dari upaya untuk mencatat sejarah. Catatan sejarah ini dapat dibuat dengan menulis sejarah ini. Dalam historiografi tradisional terdapat elemen-elemen sastra yang saling terkait erat seperti karya-karya imajinatif dan mitologis, tetapi keberadaan sejarah tradisional memiliki makna dan fungsinya sendiri.

Pertama, gaya historis tradisional, yang berfokus pada istana, mencoba menunjukkan kesinambungan kronologis dan memberikan pengusaha legitimasi besar. Historiografi tradisional memiliki karakteristik sebagai berikut

  • Istana sentris semuanya terfokus pada raja.
  • feodalistis-aristokratis, hanya berbicara tentang kehidupan seorang bangsawan
  • religio magis, yang berarti terhubung dengan hal-hal gaib.
  • tidak membedakan hal yang halal dan hal yang nyata
  • penulisan sejarah tradisional untuk meninggikan posisi kerajaan
  • bersifat regiosentris
  • raja atau pemimpin dianggap memiliki kekuatan gaib.

Historiografi Colonial

Tidak dapat dipungkiri bahwa histografi kolonial telah membantu memperkuat proses historiografi Indonesia. Historiografi kolonial secara alami menggarisbawahi peran bangsa Belanda dan memberi tekanan pada aspek politik dan ekonomi.

Penulisan sejarah kolonial tidak lepas dari kepentingan kekuasaan kolonial di Indonesia. Di sisi lain, sejarah perlawanan nasional dipandang sebagai perjuangan untuk mempertahankan kebenaran, keadilan dan cinta untuk tanah air. Biografi kolonel memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Berpusat di Eropa atau Belanda, terperinci, adalah aktivitas bangsa Belanda.
  • Mengabaikan aktivitas pendudukan tanah.

Historiografi Nasional

Ini adalah dokumen sejarah yang ditulis oleh para sejarawan Indonesia dari sudut pandang orang Indonesia. Setelah reformasi kemerdekaan Indonesia, upaya perintis dibuat untuk membuat sejarah nasional. Ini dimotivasi oleh poin-poin berikut

  • Penulisan sejarah yang ada pada saat itu adalah penulisan sejarah yang dilakukan pada masa kolonial dan difokuskan pada Belanda.
  • Bangsa Indonesia sebagai negara yang baru merdeka membutuhkan penulisan cerita yang dapat menunjukkan identitas sebagai bangsa dan melegitimasi keberadaan bangsa Indonesia baru setelah era kolonial.
  • Pada waktu itu, setelah masa kolonial, masyarakat Indonesia pada umumnya membutuhkan identitas baru yang ditandai oleh diskriminasi rasial.
  • Sejarah nasional juga diharapkan menjadi instrumen terpadu untuk eksistensi bangsa Indonesia yang baru
  • Sejarawan nasional juga diperlukan untuk pendidikan anak muda sebagai warga negara.

Metodologi yang lebih canggih diperlukan untuk meningkatkan kualitas akademik penulisan sejarah nasional. Dengan pendekatan ini, penulisan sejarah nasional diharapkan dapat mengungkap berbagai aspek kehidupan Indonesia di masa lalu.

Historiografi Modern

Perkembangan persyaratan ilmiah dan akademik untuk pemahaman sejarah yang objektif dan komprehensif mengarah pada pengembangan geografi Indonesia modern.

Selain itu, semangat nasionalisme yang berlebihan mengarah ke tingkat subjektivitas yang tinggi, yang dapat mengaburkan sejarah sejarah dan mendorong perkembangan historiografi modern.

Secara bertahap, berbagai ilmu yang mendukung berkembang sebagai bagian dari penulisan sejarah, mulai dari pengetahuan bahasa dan keterampilan membaca hingga tulisan epigrafi kuno, studi tentang koin numismatik, dan studi arsip tentang pentingnya arcpología.

serta metode baru untuk mengumpulkan sumber daya dikembangkan. Misalnya, jika belum memungkinkan untuk memberikan informasi lengkap tentang rekonstruksi peristiwa bersejarah tertentu, pemeriksaan lisan dikembangkan.

Lebih jauh, penulis sejarah tidak hanya menceritakan berbagai kisah tentang raja dan orang-orang hebat lainnya, tetapi juga tentang orang-orang kecil, petani, dan orang-orang pada umumnya.

Soal Pilihan Ganda

1.. Berikut yang bukan merupakan sumber tertulis adalah

  1. dokumen
  2. babad
  3. surat kabar
  4. relief
  5. kronik

2.. Berikut yang bukan merupakan bahan-bahan dokumenter

  1. arsip
  2. laporan
  3. artefak
  4. naskah-naskah kuno
  5. piagam penghargaan

3.. geografi modern memerlukan alat-alat analisis diantaranya dengan menggunakan ilmu bantu sejarah tentang keterampilan membaca tulisan Kuno yaitu,

  1. BIP biografi
  2. Etnografi
  3. Archie pologi
  4. Filologi
  5. epigrafi

4.. Kritik intern terhadap peninggalan sejarah ditujukan pada…

  1. isi dari suatu peninggalan sejarah
  2. keaslian suatu peninggalan sejarah
  3. usia suatu peninggalan sejarah
  4. objektivitas penyusunan kisah sejarah
  5. kebenaran penyusunan kisah sejarah yang dilakukan seseorang sejarawan

5.. tulisan-tulisan kuno seperti yang terdapat dalam naskah-naskah kuno dipelajari oleh ilmu bantu yang disebut

  1. epigrafi
  2. filologi
  3. paleoantropologi
  4. arkeologi
  5. ikonografi

Pilihan Ganda

6.. arca-arca dan relief yang menghiasi candi-candi besar seperti Prambanan dan Borobudur memiliki makna tersendiri. hal ini dipelajari oleh ilmu bantu sejarah yang disebut

  1. paleontology
  2. paleoantropologi
  3. numismatic
  4. ikonografi
  5. arkeologi

7.. berikut adalah empat langkah yang harus dilakukan oleh sejarah dalam rangka merekonstruksi peristiwa masa lalu kecuali..

  1. heuristic
  2. historiografi
  3. interpret ASI
  4. observasi
  5. verifikasi

8.. untuk mengatasi kekurangan kekurangan dalam penelitian sejarah lisan, maka di yang simultan arti Wawan cara..

  1. yang bersifat rahasia yang hasilnya tidak boleh diumumkan selama yang bersangkutan masih hidup.
  2. yang dilakukan terhadap beberapa pelaku atau saksi sejarah sekaligus agar mendapat hasil yang lebih mendekati kebenaran
  3. yang dilakukan dengan komunikasi dua arah
  4. narrative yang meminta seseorang menceritakan peristiwa sejarah dengan gaya bercerita
  5. yang dilakukan setelah seseorang pejabat tidak lagi menduduki jabatannya.

9.. Berikut yang bukan merupakan ciri historiografi tradisional adalah

  1. bersifat istana sentries
  2. menggunakan metode sejarah
  3. merupakan ekspresi budaya daripada ada upaya untuk merekam masa lampau pada adanya.
  4. penulisan bertujuan memberikan legitimasi yang kuat terhadap penguasa
  5. terdapat unsur-unsur sastra karya imajinatif dan mitologi

10.. Berikut ini yang merupakan ciri dari historiografi modern adalah

  1. bersifat istana sentries
  2. menonjol  penguasa kolonial di Indonesia
  3. penulis ditekankan pada aspek sosial dan ekonomi
  4. menggunakan metode sejarah
  5. menonjolkan unsur sastra, magisk, dan mitologi

Soal Essay

  • Apa peran sumber sejarah bagi penulisan sejarah?

Jawab :

Sumber sejarah dalam penelitian memiliki peranan penting dalam mencari kebenaran suatu peristiwa sejarah.


  • Apa yang dimaksud dengan kritik intern dan kritik ekstern dalam penelitian sejarah?

Jawab :

Kritik intern ialah kritik terhadap isi dari suatu peninggalan sejarah, seperti prasasti, isi kitab kuno, dan isi dokumen. Sedangkan

Kritik ekstren ialah kritik terhadap keaslian dari sumber – sumber sejarah yang ada.


  • Mengapa  sulit menghindari adanya subjektivitas sejarah dalam melakukan interpretasi terhadap sumber – sumber sejarah?

Jawab :

Karena perbedaan tersebut terjadi karena antara penulis dan saksi sejarah memiliki pandangan, wawasan, interest, ideology, kepentingan kelompok, latar belakang social, tujuan penulisan yang berbeda.


  • Apa yang dimaksud dengan Belanda sentris dalam historiografi colonial?

Jawab :

Karena menonjolkan peranan bangsa belanda sebagai “pemersatu” dalam menuliskan sejarah hindia-belanda (Indonesia), maka dalam pandangan Indonesia-sentris hal itu akan berbeda.


  • Bagaimana peran sumber lisan penulisan sejarah

Jawab :

Pada umumnya tokoh – tokoh pelaku sejarah membesar – besarkan peranannya pada suatu peristiwa bersejarah.


Demikianlah artikel Penelitian dan Penulisan Sejarah diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih

Post Sebelumnya