Pengertian Departementasi
Pengertian Departementasi – Pembagian dalam departemen – departemen merupakan metode yang paling sering digunakan untuk melakukan pembagian kerja “Departementation” mencakup pengelompokan kegiatan – kegiatan dalam satuan yang berhubungan.
Pendekatan –pendekatan terhadap departementasi meliputi: (a) atas-bawah, (b) bawah atas, atau (c) arus pekerjaan terus. Yang pertama mulai dengan keseluruhan pekerjaan di bagian atas dan terus ke bawah; yang kedua mengelompokkan tugas- tugas perorangan dan kemudian menggabungkan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan ke dalam seksi – seksi kerja dan yang ketiga mengikuti arus pekerja melalui organisasi.
Dalam pendekatan arus pekerjaan terus, setiap tindakan ditugaskan, dan apa yang disumbangkan setiap satuan dan perorangan diterangkan dengan jelas. Dalam hampir setiap organisasi dapat beroperasi dan hidup terus. Banyak pembagian – pembagian dan pengaturan – pengaturan dari kegiatan –kegiatan dasar ini yang memungkinkan.
Cara khusus menggunakannya terutama sekali tergantung dari sifat dan banyaknya pekerjaan, orang yang tersedia untuk bekerja, dan sampai berapa jauh spesialisasi itu nanti.
Cara – Cara Utama Departementasi
- Fungsi. Kegiatan – kegiatan bias atau seragam ditempatkan dalam satuan organisasi yang biasa. Departementasi fungsional adalah cara yang biasa untuk pendepartementalisasian; ia mudah di mengerti dan lebih sering di pakai dari pada cara –cara yang lain. Contoh – contoh meliputi bagian akuntansi, bagian produksi, dan bagian pemesinan.
- Hasil produksi. Suatu tingkat spesialisasi yang wajar didorong dengan departementasi menurut hasil produksi. Seterusnya, pengetahuan, keahlian, kalau ia berguna untuk suatu hasil produksi, serta syarat –syarat nya, dapat digunakan secara lebih efektif. Contoh – contoh meliputi departemen – departemen yang terpisah – pisah untuk jenis-jenis dagangan yang berbeda dalam sebuah toserba dan fasilitas – fasilitas yang terpisah untuk pinjaman usaha dan pinjaman individu dalam suatu organisasi bank.
- Wilayah atau Geografi. Pembagian dalam wilayah sudah popular dalam organisasi pemasaran. Organisasi pemasaran. Ia memungkinkan pemasaran untuk mengurangi waktu perjalanan dan biaya, dan lebih memungkinkan bagi kondisi-kondisi setempat. Terdapat sekedar tumpang tindih fungsi-funsi, tetapi pemindahan pegawai pemasaran dapat di percepat dan pengawasan – pengawasan yang serupa dapat dilakukan untuk masing masing satuan yang di susun menurut wilayah. Contoh – contoh meliputi Divisi utara, Divisi selatan, Divisi barat, dan Divisi timur.
- Pelanggan. Pembagian menurut jenis pelanggan member penekanan pada pemberian pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan – pelanggan, seperti misalnya, di departemen anak – anak dalam suatu took pakaian. Berbicara secara umumnya, pembagian menurut pelanggan adalah paling efektif, kalau hasil produksinya sangat terkenal, digunakan secara luas dan di jual melalui banyak pintu keluar. Contoh lainnya meliputi bagian – bagian eceran kontra kodian-partai besar –dari suatu organisasi.
- Regu tugas. Suatu proyek khusus atau sekelompok pekerjaan dapat ditugaskan kepada suatu kelompok kecil, yang beroperasi sebagai sebuah satuan yang berdiri sendiri dan meliputi semua kecakapan yang diminta untuk pelaksanaan pekerjaan itu. Regu tugas itu biasanya beroperasi sampai penyelesaian proyek itu berhasil, sesudah mana regu di bubarkan dengan penugasan kembali orang –orang dan fasilitas – fasilitas.
Jenis lainnya Dari Departementasi.
Pengertian Departementasi – Selain daripada jenis – jenis yang paling dikenal dari departementasi, mugkin juga ada beberapa jenis lainnya. Kalau yang merupakan ramuan yang terpenting untuk keberhasilan merupakan banyaknya jumlah para- pekerja. Pengorganisasian untuk suatu “United Way drive” setempat mungkin merupakan suatu contoh. Pembagian menurut proses atau peralatan adalah kemungkinan lain. Sama sekali tidak berbeda dari pembagian fungsional, kegiatan – kegiatan dapat dikelompokkan menurut peralatan atau proses yang digunakan.
Baca Juga Pemerintahan Desa
Melaksanakan departementasi.
Orang yang mengorganisasi adalah bebas untuk menggunakan setiap cara departementasi. Khususnya berapa buah yang di gunakan dalam organisasi yang lama. Haruslah diingat, namun demikian, bahwa manusia merupakan unsur yang penting dalam pengorganisasian. Kita tidak dapat mendepartementalisasikan dengan berhasil semata-mata atas dasar pekerjaan itu sendiri. Nilai – nilai sosial apapun yang dipunyai manusia haruslah diperhitungkan. Begitu pula adat istiadatnya, kepercayaan – kepercayaan nya dan perbedaan –perbedaan masing – masing haruslah di pertimbangkan dalam memilih bentuk departementasi. Selama waktu akhir – akhir ini, penekanan pada pengorganisasian. Di tujukan kea rah : (a) Meningkatkan usaha – usaha kelompok sebagai sebuah kesatuan, dan (b) memperluas persyaratan – persyaratan masing – masing pekerjaan.
demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih