Pengertian Kompensasi

Pengertian Kompensasi  – Hai sobat ruangbimbel.co.id. diartikel sebelumnya kita sudah membahas artikel mengenai Pengertian Motivasi. maka kali ini kita bakal membahas artikel mengenai Pengertian Kompensasi. Nah langsung aja yuuk simak artikel ini beserta ulasan lengkapnya dibawah ini.

Kompensasi

Kompensasi adalah bentuk pembayaran dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerja semakin meningkat (Yani, 2012: 139).

Pembentukan system kompensansi yang efektif merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya manusia karena membantu menarik dan mempertahankan pekerja-pekerja yang berbakat.Selain itu system kompensansi perusahaan memiliki dampak terhadap kinerja strategis.

Masyarakat melihat kompensasi sebagai suatu keadilan, dimana perusahaan dalam menentukan gaji tidak melihat dari jenis kelamin namun kualifikasi. Bagi stockholder,pemegang saham tertarik bagaimana para karyawan dibayar menggunakan saham sehingga para karyawan meningkatkan kinerjanya.

Baca Juga Pengertian Motivasi

kompensasi bagi organisasi/perusahaan berarti penghargaan/ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja. Dalam buku Malayu S.P. Hasibuan (2009: hlm. 118) terhadap beberapa penelitian kompensasi dari beberapa tokoh yaitu:

  1. Menurut  William B. Werther dan Keith Davis dalam buku Hasibuan (2004, hlm.52) kompensasi adalah apa yang sesorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia.
  2. Menurut Andrew F.Sikula dalam buku Hasibuan(2009: hlm.118)kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa ekuivalen.

Berdasarkan pengertian diatas,dapat  disimpulkan bahwa kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima oleh karyawan yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan kontribusi maupun kinerja secara produktif dengan yang lebih baik pada suatu organisasi.

Sedangkan reward sendiri adalah semua hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan individual. Adapun duan jenis reward tersebut adalah:

  1. Ekstrinsik kompensasi, yang memuaskan kebutuhan dasar untuk survival dan security dan juga kebutuhan sosial dan pengakuan. Pemuasan ini diperoleh dari faktor-faktor yang ada di sekeliling karyawan di sekitar pekerjanya, misanya: upah, pengawasan, co worker dan keadaan kerja.
  2. Intrinsik kompensasi, yang memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya untuk kebanggaan, penghargaan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diperoleh dari factor-faktor yang melekat dalam pekerjaan karyawan itu, seperti tantangan karyawan atau interest suatu pekerjaan yang diberikan tingkatan keragaman/variasi dalam pekerjaan,adanya umpan balik dan otoritas pengambilan keputusan dalam pekerjaan serta signifikansi makna pekerjaan bagi nilai-nilai organisasional.

Tujuan dan Asas Kompensasi

Menurut Malaya S.P. Hasibuan (2009: 120) tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah:

  • Ikatan Kerja Sama

Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerjasama formal antara majikan dengan karyawannya. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan perusahaan/majikan wajib membayar kompensasi .

  • Kepuasan Kerja

Karyawan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan pemberian kompensasi

  • Pengadaan Efektif

Jika progam kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan lebih mudah.

  • Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih mudah memotivasi bawahannya.

  • Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensinya yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover yang relative kecil.

  • Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik.

  • Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program kompensasi yang lebih baik pengaruh Serikat Buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan konsentrasi pada pekerjaanya.

  • Pengaruh Pemerintah

Jika program konpensasi sesuai dengan Undang-Undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka intervesi pemerintah dapat dihindarkan.

Sedangkan menurut Handoko  (2001: 156) tujuan kompensasi dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Memperoleh personalia yang qualified
  2. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang
  3. Menjamin keadilan
  4. Menghargai perilaku yang diinginkan
  5. Mengendalikan biaya-biaya
  6. Memenuhi peraturan-peraturan legal

Bentuk-Bentuk Kompensasi

Kompensasi dapat berbentuk finansial dan bukan finansial. Yang berbentuk finansial ada Yng bersifat langsung seperti upah, gaji, komisi, dan bonus yang bersifat tidak langsung misalnya: asuransi kesehatan hidup, kecelakaan; tunjangan sosial seperti dana pensiun, tunjangan keselamatan sosial; kompensasi karyawan berupa beasiswa, pelayanan pekerja, tunjangan pembayaran waktu tidak hadir seprti cuti, liburan, sakit, istirahat dan sebagainya.

Sedangkan menurut Tritonn (2007: 126), berdasarkan mekanisme penerimaannya kompensasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  1. Kompensasi langsung, yaitu kompensai yang penerimaannya secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja.
  2. Kompensai pelengakap atau tidak langsung yaitu kompensasi yang penrimaannya secara tidak langsung berkaitan dengan prestasi kerja.

Sistem Kompensasi

Menurut Hasibuan (2009: 124), system pembayaran kompensasi yang umum diterapkan diantaranya: system waktu, system hasil (output) dan system borongan. Sistem kompensasi dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Sistem Waktu

Dalam system waktu,kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti  jam, hari, minggu, atau bulan. Sistem waktu ini diterapkan jika prestasi kerja sulit diukur perunitnya, dan bagi karyawan tetap kompensasinya dibayar atas system waktu secara periodik setiap bulannya. Kebaikan system waktu ialah administrasi pengupahan muda dan besarnya kompensasi yang akan dibayarkan tetap. Kelemahan system waktu ialah yang malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian

  • Sistem Hasil (output)

Besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter,liter,dan kilogram.Dalam system hasil (output) besarnya kompensasi yang dibayar selalu didasarkan pada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu mengerjakannya.Kebaikan system ini memberikan kesempatan kepada karyawan yang bekerja bersungguh-sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar.Kelemahan system hasil ini ialah kualitas barang yang dihasilkan kurang baik dan karyawan yang kurang mampu balas jasanya kecil,sehingga kurang manuasiawi.

  • Sistem Borongan

Suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Dalam system borongan ini pekerja biasa mendapat balas jasa besar atau kecil tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka.

Prinsip pengupahan dan penggajian serta problema yang sering dijumpai dalam masalah itu antara lain adalah berkenaan dengan: tingkat pembayaran (pay level), struktur pembayaran, penentuan pembayaran kepada individu,metode pembayaran, insentif dan pengendalian pembayaran.

Demikianlah artikel Pengertian Kompensasi diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih