Variabel Ekonomi Makro

Variabel Ekonomi Makro – Variabel yang dipergunakan dalam menganalisis ekonomi makro baik – baik kebijakan yang pendek maupun kebijakan dalam jangka panjang adalah : pasar barang, pasar uang, pasar tenaga kerja, dan pasar modal.

Pengertian

Variabel yang berpengaruh terhadap pasar barang, pasar uang, pasar tenaga kerja, dan pasar modal di uraikan seperti berikut:

  • Variabel ekonomi di pasar barang dapat diuraikan seperti berikut:
    • Pengeluaran konsumsi ( C)
    • Tabungan ( S )
    • Investasi (I)
    • Belanja Pemerintah (G) atau government expenditure.
    • Transfer Pemerintah (Tr)
    • Eksport (X) dan Impor (M)
    • Pendapatan (Y).
  • Pasar Uang

Variable di pasar uang dapat diuraikan seperti berikut:

  1. Permintaan uang untuk bertransaksi  (LT).
  2. Permintaan uang untuk berjaga – jaga (Lj).
  3. Permintaan uang untuk berspekulasi (L2).
  4. Uang kertas dan uang logam.
  5. Uang giral dan uang kuasi.
  6. Tingkat bunga
  7. Uang beredar
  8. Pasar tenaga kerja
  9. Permintaan tenaga kerja
  10. Penawaran tenaga Kerja
  11. Upah riil.
  12. Upah nominal.
  13. Pengangguran dan kesempatan kerja.
  14. Angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
  15. Pasar Modal
  16. Permintaan surat – surat berharga.
  17. Penawaran surat – surat berharga.
  18. Harga surat berharga.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Variabel Ekonomi Makro – Metode yang dapat dipergunakan dalam menghitung pendapatan nasional adalah metode produksi, metode pendapatan dan metode pengeluaran / penggunaan. Metode tersebut dapat diuraikan seperti berikut:

Metode Produksi

Penggunaan metode produksi  ini dalam rangka mengetahui nilai yang diperoleh setiap sector ekonomi produktif. Pendapatan dengan menggunakan metode produksi adalah dengan menjumlahkan nilai produksi dari semua sector yang produktif. Sector produktif dimaksud menurut BPS terdiri dari :

  • Sektor Pertanian.
  • Sektor Pertambangan
  • Sektor industry dan pengolahan
  • Skctor listrik, gas dan air bersih
  • Sektor bangunan
  • Sektor perdagangan, restoran dan perhotelan
  • Sektor pengangkutan dan komunikasi
  • Sektor keuangan, persewaan bangunan dan jasa
  • Sektor jasa – jasa

Untuk mengetahui  nilai pendapatan nasional berdasarkan metode produksi ini adalah dengan mengalihkan harga komoditi dari hasil masing – masing sector dengan jumlah yang dihasilkan masing – masing sector yang produktif. Formulasi perhitungan seperti berikut:

Y = P X Q  

Keterangan :

Y = Pendapatan

P = Harga komoditi

Q = Kualitas yang dihasilkan oleh sector produktif

Dalam menghitung pendapatan harus ada kehati hatian agar tidak terjadi perhitungan ganda (double accounting). Hasil perhitungan pendapatan nasional akan dijadikan tolak ukur kemakmuran sebuah Negara.

Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda dalam perhitungan pendapatan nasional maka yang dihitung adalah nilai tambah (value addad) darimasing –masing sector produktif, sehingga formulasi perhitungan pendapatan adalah seperti berikut:

Y = NTB n1-9  

Keterangan :

Y        = Pendapatan

NTB n-1-9  = Nilai tambah sector – sector produktif

Contoh:

Menghitung nilai tambah sector produktif:

  1. Biji gandum per kg Rp. 1500
  2. Terigu per kg Rp. 2000
  3. Roti Rp. 3000
  4. Roti bakar Rp. 3500

Penyelesaian:

KOMODITI Nilai Tambah (Rp)
Biji gandum 1500
Tepung 1500 ke 2000 = 500
Roti 2000 ke 3000 = 1000
Roti bakar 3000 ke 3500 = 500

Jadi Pendapatannya:  Y = 1500 + 500 + 1000 + 500

                                      Y = 3500

Perhitungan pendapatan yang dilakukan Biro pusat statistic (BPS) dalam menentukan harga komoditi bisa berdasarkan harga berlaku (HB) dan harga konstan (HK).

Yang di maksud dengan harga berlaku adalah harga komoditi yang berlaku pada saat perhitungan pendapatan atau harga pada tahun berjalan, sedangkan harga konstan adalah harga komoditi yang dipergunakan pada tahun sebelumnya.

Misalkan perhitungan pendapatan pada tahun 2004 harga 1 kg biji gandum Rp. 1500, ini disebut perhitungan berdasarkan harga berlaku. Akan tetapi jika perhitungan pendapatan menggunakan harga biji gandum tahun 2003 atau sebelumnya Rp. 1000, ini dikatakan perhitungan berdasarkan harga konstan tahun 2003.

Metode pendapatan

Perhitungan pendapatan dengan metode pendapatan dengan menghitung dan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh masing  pemilik factor – factor produksi.

Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih