Perkembangan Embrio

Daftar Isi

Latar Belakang

Perkembangan embrio – Reproduksi ialah proses pengembangbiakan hewan hidup yang dimulai ketika telur yang dilepaskan dari ovarium bertemu dengan seperatozoa yang diproduksi oleh testis, yang mengarah ke kehidupan baru yang disebut zygote dan kondisi yang diikuti oleh kehamilan dan berakhir dengan sel telur yang dihasilkan dari testis. . kelahiran.

Saat ini, bisnis peternakan di Indonesia hampir selalu dihadapkan dengan kendala, yang mengarah pada produktivitas ternak yang rendah. Salah satu kendala adalah masih banyak kasus gangguan reproduksi yang mengarah pada dikeluarkannya perempuan. Ini ditunjukkan oleh tingkat kelahiran yang rendah pada hewan-hewan ini (Hardjopranjoto, 1995). Tingkat kelahiran dan peningkatan populasi hewan adalah masalah reproduksi atau reproduksi hewan.

Baca Juga Perkembangbiakan Manusia

Proses Perkembangan Embrio

Periode embrio / organogenesis, suatu periode di mana sel-sel akan membentuk organ-organ tertentu dalam tubuh embrio. Ini adalah periode dari mana implantasi dimulai sampai pembentukan organ internal dimulai. Sapi-sapi tersebut berkisar antara 12 hingga 45 hari, kucing-kucing dari 6 hingga 24 hari dan kuda-kuda dari 12 hingga 50 hari setelah pembuahan. Selama masa ini, membran embrionik dan organ-organ lapisan kuman terbentuk (Toelihere, 1979). Selama ini termasuk pelatihan:

Lapisan-lapisan lembaga (germ layer)

Endoderm (lapisan benih yang lebih dalam)

  • Terlihat untuk pertama kalinya ketika satu lapisan sel dikeluarkan dari massa sel internal dan tumbuh di sekitar blastoculus
  • Ini adalah awal / asal dari saluran pencernaan, hati, pulmo dan organ internal lainnya

Mesoderm (lapisan germinal / fasilitas pusat)

  • Lapisan sel massa sel internal yang didorong antara endoderm dan ectoderm
  • Asal usul sistem kerangka, otot, peredaran darah dan reproduksi

Ectoderma (lapisan bibit terluar)

  • Asal usul sistem saraf, organ sensorik, rambut, dan glam (Toelihere, 1979).
Perkembangan-awal-Embrio
Perkembangan awal Embrio

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu :

  • Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.
  • Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage)

3 Tahapan Fase Embrionik

Kami akan membahas masing-masing tahap pertumbuhan dan perkembangan berikut.

  • fase Morula

Pada tahap ini zigot dibagi. Pembelahan sel dimulai dari satu hingga dua, dari dua hingga empat dan seterusnya. Ketika pembelahan sel terjadi, itu tidak terjadi pada saat yang sama. Pembelahan cepat terjadi di bagian vertikal, yang memiliki kutub fungsional atau kutub hewan (kutub hewan) dan kutub sayur (kutub sayur). Ada bulan sabit kelabu di antara kedua kutub. Setelah pembelahan, ada bagian horizontal di bagian vertikal, yang aktif membelah hingga membentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut sampai 16-64 sel terbentuk. Embrio ini, terdiri dari 16-64 sel, disebut morula.

  • Fase Blastula

Pada fase blastula, pembelahan sitoplasma terjadi pada dua kutub yang terbentuk pada fase mati. Konsentrasi sitoplasma di dua kutub berbeda. Ada lebih sedikit sitoplasma di kutub fungsional daripada di kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjutnya. Pada fase ini, kutub fungsional dan vegetatif dibentuk. Ini ditandai dengan pembentukan rongga di antara dua kutub, yang mengandung kaftan dan disebut blastosol. Embrio dengan blastosol disebut blastula.

Baca Juga Ruang Lingkup Biologi

Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi. Setelah fase blastula berakhir, gastrula lase dilanjutkan.

  • Fase Gastrula
Tahap pasca perkembangan embrio
Tahap pasca perkembangan embrio

Pada fase gastrula, embrio melewati proses diferensiasi dengan mulai mengeluarkan blastosol. Sel-sel di kutub fungsi membelah dengan cepat. Akibatnya, sel-sel garam membentuk depresi di kutub vegetatif (invaginasi). Invaginasi membentuk dua formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm).

Untuk jumlah lapisan embrionik, hewan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu H. Hewan diploblastik dan hewan triploblastik. Hewan diploblastik memiliki dua lapisan embrionik, yaitu ektoderm dan endoderm. Contoh hewan diploblastik adalah coelenterata. Hewan triploblastik memiliki tiga lapisan embrionik, yaitu ectoderm, endoderm dan mesoderm. Mesoderm selalu berada di antara ektoderm dan endoderm.

Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih