Konsep Motivasi – Sebagian besar diri kita bangun di pagi hari, pergi kesekolah atau tempat kerja, dan berperilaku sesuai cara- cara yang dapat kita prediksi sendiri. Kita merespons lingkungan dan orang orang di dalamnya dengan sedikit pemikiran, seperti mengapa kita bekerja keras, menyukai kelas –kelas tertentu, atau mendapati beberapa aktivitas rekreasional sangat menyenangkan. Tetapi, semua perilaku ini termotivasi oleh sesuatu. Motivasi (motivation) melihat pada kekuatan –kekuatan internal atau eksternal seseorang yang membangkitkan antusiasmedan perlawanan untuk melakukan serangkaian tindakan tertentu.
Dasar-Dasar Motivasi
Asumsi seseorang manajer motivasi karyawan dan penggunaan penghargaan-penghargaan tergantung pada motivasi. Empat perspektifnya berbeda pada motivasi karyawan telah di kembangkan : pendekatan tradisional, pendekatan hubungan manusia, pendekatan sumber daya manusia,dan pendekatan kontemporer.”
Pendekatan Tradisional.
Konsep Motivasi – Studi tentang motivasi karyawan benar-benar dimulai dengan karya Frederick W. Taylor mengenai manajemen ilmiah. Mengingat dari bab 2 bahwa manajen ilmiah menyinggung analisis sistematik pekerjaan seorang karyawan demi tujuan meningkatkan efisiensi. Penghargaan ekonomi diberikan untuk para karyawan atas kinerjatinggi. Penekanan pada gaji berkembang menjadi pemikiran manusia ekonomi – orang-orang akan bekerja lebih keras demi gaji yang lebih tinggi. Pendekatan ini menimbulkan pengembangan system gaji insetif, di mana orang- orang benar-benar di bayar berdasarkan pada kuantitas dan kualitas hasil=hasil kerja mereka.
Pendekatan hubungan manusia.
Manusia ekonomi perlahan lahan diganti oleh seorang karyawan yang lebih mudah bergaul dalam pikiran para manajer.
Pendekatan Sumber Daya Manusia.
Konsep Motivasi – Penjelasan sumber daya manusia membuat konsep manusia ekonomi dan manusia social lebih lanjut untuk memperkenalkan konsep orang seutuhnya. Teori sumber daya manusia member kesan bahwa para karyawan adalah kompleks dan termotivasi oleh banyak factor.
Pendekatan kontemporer.
Startegi kontemporer terhadap motivasi karyawan didominasi oleh tiga tipe teori, setiap teori akan didiskusikan dalam bagian-bagian berikut. Yang pertama adalah teori isi (content theories), yang menekankan analisa yang mendasar kebutuarahan-kebutuhan manusia. Teori isi memberikan wawancara dalam kebutuhan-kebutuhan orang dalam organisasi dan membantu para manajer memahami bagaimana kebtuhan- kebutuhan dapat dipenuhi di tempat kerja. Teori proses (process theories) berkenaan dengan proses – proses pemikiran yang memengaruhi prilaku. Mereka berfokus pada bagaimana karyawan –karyawan mencari penghargaan dalam keadaan kerja. Teori penguatan (reinforcement theories) berfokus pada karyawan yang mempelajari perilaku kerja yang di inginkan.
Hierarki teori kebutuhan
Barang kali, teori isi yang paling terkenal di kembangkan oleh Abraham Maslow. Hierarki teori kebutuhan (hierarchy of needs theory)” Maslow mengemukakan manusia termitivasi oleh banyak kebutuhan dan bahwa kebutuhan- kebutuhan ini ada dalam sussunan hierarki seperti yang diilustrasikan dalam tampilan 17.2. Maslow mengidentifikasikan lima tipe umum kebutuhan yang memotivasi dalam susunan yang meningkat (ascendance).
- Kebutuhan fisiologis (physiological needs). Ini merupakan kebutuhan- kebutuhan fisik manusia yang paling dasar, termasuk makanan, air, dan oksigen. Dalam susunan organisasi, kebutuhan fisiologis tercermin dalam kebutuhan- kebutuhan akan gairah kerja, ruang, dan gaji pokok untuk menjamin kelangsungan hidup.
- Kebutuhan akan rasa aman (safety needs). Ini merupakan kebutuhan akan lingkungan fisik dan emosional yang aman dan terlindung dari ancaman-ancaman-yaitu, kebutuhan akan kebebasan dari kekerasan dan akan masyarakat yang tertib.
- Kebutuhan akan penghargaan (asteem needs). Kebutuhan –kebutuhan ini berkenaan dengan keinginan akan kesan diri yang positif dan untuk penenrima perhatian, pengakuan, dan apresiai dari orang lain. Dalam organisasi, kebutuhan akan penghargaan mencerminkan motivasi untuk mendapatkan pengakuan, peningkatan tanggung jawab,status tinggi, dan pujian atas kontribusi bagi organisasi.
- Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs), ini merepresentasikan kebutuhan pemenuhan diri, yang merupakankategori kebutuhan tertinggi. Kebutuhan tersebut berkenaan dengan mengembangkan potensi maksimal seseorang, meningkatkan kompetensi seseorang, dan menjadi seseorang yang lebih baik.
Menurut teori Maslow, kebutuhan tingkat bahwa membutuhkan prioritas mereka harus dipenuhi sebelum kebutuhan tingkat lebih tinggi menjadi aktif. Kebutuhan- kebutuhan tersebut terpenuhi sesuai urutan : Kebutuhan fisiologis dating sebelum kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa aman sebelum kebutuhan social, dan seterusnya. Seseorang yang menginginkan keselamatan fisik akan mencurahkan usahanya untuk mendapatkan lingkungan yang lebih aman sebelum kebutuhan social, dan seterusnya.
demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih