Kepribadian dan Perilaku Manusia – Area lain yang menjadi perhatian khusu dalam perilaku organisasional adalah kepribadian. Dalam lingkungan kerja, kita menemukan berbagai macam orang dengan perilaku berbeda. Untuk menjelaskan perilaku tersebut, kita dapat mengatakan , “Dia memiliki kepribadian yang menyenangkan “ atau “Dia memiliki kepribadian yang agresif”. Kepribadian (personality) seorang individu adalah seperangkat karakteristik yang mendasari suatu pola perilaku yang relative stabil sebagai responpada ide – ide, objek-objek, atau orang-orang di dalam lingkungan.
Karakteristik Kepribadian.
Dalam pengertian umum, Orang-orang berpendapat tentang kepribadian dalam hubungan dengan karakteristik- karakteristik yang relative stabil dari seseorang. Para peneliti telah menyelidiki apakah suatu karakteristik dapat dihadapkan pada penelitian secara ilmiah. Meskipun para peneliti telah memeriksa beribu-ribu karakteristik selama bertahun –tahun, penemuan –penemuan mereka telah disimpulkan menjadi lima dimensi umum yang menggambarkan kepribadian. Juga sering di sebut “lima besar” factor kepribadian. Seperti digambarkan dalam tampilan 15.5. Setiap factor dapat memiliki jangkauan yang luas dari karakteristik spesifik. Liama Besar factor kepribadian (Big Five personality factors) mendeskripsikan keterbukaan (extroversion), keramah tamahan (agreeableness), kehati-hatian (conscientiousness), kestabilan emosional (emotional stability), dan keterbukaan pada pengalaman (openness to experience);
- Keterbukaan. Suatu tingkat di mana seseorang mudah bergaul, suka berbicara, tegas, dan merasa nyaman dengan hubungan antarpersonal.
- Keramah-tamahan. Suatu tingkat di mana seseorang dapat berhubungan dengan baik dengan orang lain dengan kebaikan hati, bersikap kooperatif, memaafkan, member pengertian, dan member kepercayaan.
- Kehati-hatian. Suatu tingakat di mana seseorang terfocus pada beberapa tujuan, dan dengan demikian berperilaku dalam cara-cara yang bertanggung jawab, dapat diandalkan. Gigih dan berorientasi pada pencapaian.
- Kestabilan emosional. Suatu tingkat di mana seseorang bersikap tenang, antusias, dan merasa aman, bukannya tegang, gelisah,tertekan, murung, atau merasa tidak aman.
- Keterbukaan pada pengalaman. Suatu tingkat di mana seseorang memiliki ketertarikan yang luas dan imajinatif, kreatif, sensitive pada seni, dan bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide baru.
Kecerdasan Emosional
Kepribadian dan Perilaku Manusia – Di tahun-tahun terakhir, telah didapatkan suatu wawasan baru dalam kepribadian melalui penelitian –penelitian di area kecerdasan emosional, Kecerdasan emosional (emotional intelligence-EQ) meliputi lima komponen dasar:
- Kesadaran diri (self-awareness). Dasar dari semua komponen yang lainnya: menjadi sadar akan apa yang anda rasakan. Orang –orang yang hidup dan tindakan mereka sendiri.
- Mengelola emosi (managing emotion). Kemampuan untuk menyeimbangkan suasana hati sehingga kekhawatiran, kegelisahan, ketakutan, atau kemarahan tidak mengeruhkan pemikiran dan menghambat apa yang harus dilakukan.
- Motivasi diri sendiri (motivating oneself). Kemampuan untuk tetap memiliki harapan dan bertahan di hadapan rintangan, kemunduran, dan bahkan kegagalan. Kemampuan ini penting untuk tujuan- tujuan jangka panjang. Sebagai contoh, MetLite menemukan bahwa pelamar yang gagal dalam ujian umum keterampilan penjualan tetapi memiliki nilai tinggi pada organisasi pada optimism menghasilkanpenjualan 21 persen lebih banyak dalam tahun pertama dan 57 persen lebih banyak pada tahun kedua dibandingkan mereka yang lulus ujian penjualan tetapi memiliki nilai tinggi pada pesimisme.
- Empati (empathy). Dapat menempatkan diri anda dalam posisi orang lain, untuk mengenali perasaan-perasaan orang lain tanpa harus mengatakannya pada anda. Orang-orang sering kali tidak mengatakan apa yang mereka rasakan dalam kata-kata, tetapi lebih dalam nada bicara, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah.
- Keterampilan social (social skill). Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, membangun hubungan positif, merespon emosi-emosi, dan memengaruhi orang lain.
Sikap – Sikap dan Perilaku yang Dipengaruhi Kepribadian.
Kepribadian seorang individu memengaruhi sikap-sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan melalui cara yang sangat beragam. Di antaranya yang menjadi perhatian khusus bagi para manajer adalah lokus control, otoritarianisme, Machiavellianisme, dan gaya-gaya pemecahan masalah.
Lokus Kontrol. Orang- orang cendrung menghubungkan hal-hal yang berbeda pada keberhasilan atau kegagalan mereka, Lokus control (locus of control) menentukan apakah mereka menempatkan menyebab utamanya di dalam diri sendiri atau pada kekuatan –kekuatan dari luar. Beberapa orang percaya bahwa tindakan – tindakan mereka dapat sangat memengaruhi apa yang terjadi pada mereka. Mereka merasa memegang kendali atas nasib sendiri.
Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih