Hubungan Ketergantungan Antar Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Hubungan Ketergantungan Antar Makhluk Hidup dan Lingkungannya – Makhluk hidup terdapat di sekeliling kita. Apakah makhluk hidup yang satu berhubungan dengan makhluk hidup lainnya? Apakah makhluk hidup dapat hidup sendiri?

Ketergantungan Antar makhluk Hidup

Makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri. Makhluk hidup tergantung pada makhluk hidup lain, misalnya manusia. Untuk bertahan hidup, orang harus makan.

Makanan yang kita makan berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu, hewan dan tumbuhan tidak dapat hidup dan berkembang biak dengan baik tanpa bantuan manusia. Jadi jelas bahwa ada hubungan timbal balik antara makhluk hidup.

Simbiosis Antara Makhluk Hidup

Berdasarkan beberapa hubungan makhluk hidup, hubungan dikenal yang istimewa. Hubungan khusus antara makhluk hidup ini disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan sebagai berikut.

a.     Simbiosis Mutualisme

Simbiosis timbal balik adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang saling menggunakan. Misalnya simbiosis antara kerbau dan jalak. Kerbau mendapat manfaat dari kelelahan kutu yang menempel di tubuh mereka, sementara burung jalak merasa senang karena mereka mendapatkan makanan dalam bentuk kutu. Apakah ada contoh lain? Coba sebutkan!

Baca Juga Jenis Hewan Berdasarkan Makanannya

  • Simbiosis parasitisme

Parasitisme simbiosis adalah hubungan antara dua makhluk yang menunjukkan bahwa satu makhluk menang sementara makhluk lainnya kalah. Misalnya saja hubungan yang terjadi antara tanaman jeruk dengan parasit. Benalu merasa senang karena mendapat makanan dari tanaman jeruk, sementara tanaman jeruk rusak karena makanannya dicerna oleh parasit. Apakah ada contoh lain? Coba sebutkan!

c.      Simbiosis Komensalisme

Simbiosis-komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan pihak.

Anda pasti sudah mendengar nama Shark dan Remora, kan? Simbiosis Komensalisme dapat terlihat jelas antara hiu dan ikan Remora. Ikan remora yang mengendap di dekat tubuh hiu juga menjelajahi ke mana arah hiu. Ikan remora aman dari pemangsa lain karena pemangsa takut hiu.

Simbiosis terjadi tidak hanya antara makhluk hidup, tetapi juga antara makhluk hidup dan lingkungannya. Misalnya, seekor sapi mengeluarkan kotoran yang dapat menyuburkan tanah, atau pohon menghasilkan oksigen yang dapat mendinginkan udara sekitar.

Manfaat atau Kerugian yang Terjadi Akibat Simbiosis

Hubungan yang ada antara makhluk hidup tidak selalu menguntungkan, dan ada beberapa hubungan yang berbahaya. Berdasarkan hal ini, ada tiga jenis tanaman, yaitu tanaman parasit, tanaman epifit dan tanaman sapropit.

 Baca Juga Makhluk Hidup dan Lingkungan

1.     Tumbuhan Parasit

Tanaman parasit adalah tanaman yang hidup dari tanaman lain dan menyerap makanan dari tanaman lain. Tanaman di papan disebut tanaman inang. Jumlah makanan di tanaman inang terus berkurang karena diambil oleh tanaman parasit. Akibatnya, tanaman inang akan kekurangan makanan sehingga pada akhirnya akan mati. Tanaman parasit adalah tanaman berbahaya. Contoh tanaman parasit adalah Pasilan dan Kemladean.

  • Tumbuhan epifit

Tanaman epifit adalah tanaman yang hidup pada tanaman lain, tetapi mencari makanan sendiri. Misalnya pakis dan anggrek. Beberapa ahli tanaman mengatakan bahwa tanaman epifit tidak mengambil makanan dari tanaman tempat mereka bepergian, tetapi tetap tidak begitu penting. Kenapa begitu? Karena cukup besar dan lebar, ia dapat menghalangi matahari sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman inang. Tanaman epifit juga dikenal sebagai tanaman hias parasit.

  • Tanaman saprofit

Tanaman saprofit adalah tanaman yang tumbuh pada organisme yang telah mati. Pertumbuhan saprofit mendukung proses pembusukan. Dari kedaluwarsa Anda mendapatkan zat yang lebih sederhana. Zat-zat sederhana ini berguna untuk pemupukan tanah atau untuk digunakan oleh makhluk hidup lainnya.

Jamur adalah contoh tanaman saprofit. Pernahkah Anda melihat jamur tumbuh di tanaman mati? Apa bentuknya? Apakah ada jamur yang tumbuh pada tanaman hidup? Diskusikan ini dengan teman dan guru Anda!

Beberapa jamur beracun, yang lainnya bisa dimakan. Contoh jamur yang dapat dimakan termasuk jamur jerami dan jamur kuping.

Contoh-Contoh Saling Ketergantungan yang Lain

Beberapa contoh lain dari saling ketergantungan antara makhluk hidup adalah sebagai berikut.

  1. Saling ketergantungan antara cacing tanah dan tanaman. Cacing tanah menggali ke dalam tanah sehingga udara dapat menembus ke dalam rongga-rongga di tanah. Kotoran cacing juga menjadi humus, yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Cacing tanah membutuhkan tanaman, terutama dedaunan dan pembusukan, sebagai makanan.
  2. Ada beberapa jenis burung yang berburu ulat yang ditemukan di daun tanaman. Burung membantu tanaman karena daunnya tidak menjadi makanan ulat. Jumlah predator dan jumlah mangsa harus seimbang. Ketika jumlah burung pemangsa berkurang, jumlah ulat meningkat. Akibatnya, jumlah daun yang dikonsumsi oleh ulat meningkat. Karena itu tanaman secara tidak langsung bergantung pada ulat yang memburu ulat.

Ada beberapa jenis hewan yang menjadi korban hewan lain. Peristiwa mangsa dan mangsa ini sebenarnya bermanfaat bagi tanaman. Contoh acara ini: Pakan tikus di sawah adalah padi. Semakin banyak tikus di sawah, semakin banyak nasi yang dimakan tikus. Namun, ada hewan yang suka makan tikus, termasuk ular nasi. Keberadaan ular sawah bisa mengurangi hama tikus. Oleh karena itu perlu untuk menemukan keseimbangan antara jumlah ular beras dan jumlah tikus.

Berikut ini beberapa contoh ketergantungan manusia terhadap hewan.

  • Banyak petani di pedesaan dan di pegunungan masih menggunakan kekuatan kerbau atau sapi untuk membajak tanah.
  • Bahkan hari ini ada ketergantungan manusia yang kuat pada anjing. Anjing tertentu dapat membantu orang melacak kejahatan atau mencari korban bencana alam. Anjing juga digunakan untuk memastikan keamanan di rumah. Anjing digunakan sebagai alat transportasi di wilayah kutub
  • Warga Australia dan Selandia Baru menganggap bulu domba sebagai bahan untuk produksi wol.
  • Orang-orang bergantung pada hewan untuk tujuan komersial. Ada hewan tertentu yang bisa dilatih untuk tugas-tugas tertentu. Setelah itu hewan yang terlatih dapat diperlihatkan kepada publik untuk hiburan. Contoh hewan ini adalah gajah, kuda, lumba-lumba dan anjing laut.

Saling Ketergantungan antara Hewan dengan Tumbuhan

Kita sering melihat kupu-kupu hinggap di bunga atau kambing di padang rumput. Apakah hewan dan tumbuhan saling terkait satu sama lain dan apa yang terjadi jika tidak ada tanaman?

Jika kita melihat kehidupan seekor sapi atau kuda, ternyata kedua hewan itu sangat bergantung pada tanaman, terutama rumput. Jadi kami tidak pernah melihat peternakan di tempat yang tidak banyak rumput, bukan?

Ada saling ketergantungan antara kambing dan tanaman. Kambing memakan bagian atas tanaman. Hilangnya bagian atas tanaman telah dimakan oleh kambing akan memacu pertumbuhan tanaman. Akibatnya, tanaman tumbuh dan tumbuh dengan cepat.

Di tanah, cacing dengan daun dan ranting yang lapuk berperan dalam produksi dan pemupukan tanah. Daun dan ranting yang telah berasal dari daun dan ranting yang jatuh kemudian menguburnya di bumi. Daun dan cabang yang membusuk kemudian menjadi makanan favorit cacing. Cacing mengeluarkan kotoran yang bisa menyuburkan tanah.

Jika kita melihat bagaimana makhluk hidup mencari makanan, ternyata ada transfer energi antara makan dan makan. Semua energi berasal dari matahari. Energi matahari diserap oleh tanaman dan digunakan untuk produksi makanan. Tanaman disebut produsen karena mereka dapat menghasilkan makanan.

Manusia dan hewan hanya bisa menggunakan makanan yang terbuat dari tumbuhan. Misalnya, orang makan nasi yang terbuat dari beras. Bisakah orang membuat beras? Orang makan roti gandum. Bisakah orang membuat gandum? Tikus memakan nasi. Bisakah tikus membuat nasi? Karena itu manusia dan hewan disebut konsumen karena mereka tidak dapat menghasilkan makanan sendiri.

Komponen biotik dan abiotik dapat ditemukan dalam suatu ekosistem. Komponen biotik adalah komponen seperti manusia, ikan, tumbuhan dan ayam. Komponen abiotik adalah komponen seperti batu, air, oksigen dan karbon dioksida.

dapat dilihat bahwa pergeseran energi mengalami. Transfer energi yang terjadi sebagai akibat dari matahari ke tanaman (produsen), kemudian ke hewan dan manusia (konsumen).

Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk Hidup

Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai ruang hidup. Ikan di sungai membutuhkan air sungai yang bersih dan tidak tercemar. Harimau, gajah, ular, dan binatang hutan lainnya membutuhkan lingkungan hutan yang alami, hijau dan subur. Tumbuhan di hutan membutuhkan kondisi lingkungan dengan suhu, sinar matahari, dan hujan yang cukup untuk tumbuh. Ketika lingkungan di sekitar makhluk hidup rusak, makhluk hidup mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Hubungan Ketergantungan Antar Makhluk Hidup

Lingkungan yang berubah menjadi buruk disebabkan oleh beberapa hal berikut.

A.    Pencemaran di Sungai

Polusi sungai biasanya disebabkan oleh sampah dan sampah yang dibuang ke sungai. Adanya sampah berarti aliran sungai tidak lancar. Saat hujan, air meluap di sungai karena sungai tidak lancar. Ini dapat menyebabkan banjir.

Selain itu, tempat sampah berbau tidak enak. Udara di sekitarnya tercemar. Karena itu, untuk memastikan lingkungan yang bersih dan sehat, Anda tidak harus membuang sampah di sungai dan meningkatkan program pembersihan (prokasih).

Sungai yang tercemar sangat tidak sedap dipandang dan baunya tidak enak. Selain itu, sungai yang tercemar adalah sumber berbagai penyakit seperti penyakit kulit dan diare.

B.    Kebakaran Hutan

Banyak hutan di Indonesia terbakar selama musim kemarau yang panjang. Kebakaran hutan mengancam banyak nyawa di hutan. Pohon yang terbakar mengering dan mati. Mereka juga kehilangan tempat di binatang hutan untuk hidup dan mencari makanan. Manusia perlu merawat dan memelihara hutan dengan baik, karena hutan sangat berguna untuk mencegah banjir, erosi dan perumahan hewan. Coba sebutkan keuntungan lain dari hutan!

Sebagai pelindung banjir, hutan menyerap air hujan yang jatuh untuk disimpan di tanah. Air bocor di titik-titik tertentu

seperti musim semi. Jika air hujan jatuh di tanah kosong, tidak ada yang bisa menghalangi aliran air. Akibatnya, hujan lebat bisa menyebabkan banjir.

Hubungan Ketergantungan Antar Makhluk Hidup – Untuk menghindari ini, kita tidak dapat menebang pohon di hutan, karena ini dapat menyebabkan hutan menjadi telanjang. Pembakaran hutan juga tidak diizinkan, karena asap yang dihasilkan tidak hanya menimbulkan risiko banjir, tetapi juga dapat mengganggu manusia, hewan, dan lingkungan.

Asap dapat mencemari udara, membuatnya pengap dan tercemar. Asap juga dapat menyebabkan masalah penglihatan dan pernapasan.

C.     Bencana Banjir

Banjir dapat merusak rumah, properti, sekolah, dan berbagai lokasi penting lainnya. Banjir dapat disebabkan oleh meluapnya air sungai, laut atau air laut. Hujan deras, yang tidak diimbangi dengan drainase yang baik, juga dapat menyebabkan banjir. Selain itu, penebangan pohon di hutan yang tidak dapat dikendalikan juga dapat menyebabkan banjir, karena fungsi hutan sebagai daerah resapan air terganggu. Hubungan Ketergantungan Antar Makhluk Hidup

Ada beberapa cara untuk mengatasi risiko banjir:

  • Biasakan membersihkan selokan sehingga saluran air mengalir dengan lancar.
  • terbiasa tidak membuang sampah ke sungai, tetapi ke tempatnya.
  • Buat tanggul di sekitar aliran.
  • Penanaman kembali hutan gundul.

Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih