Contoh Cerita Jenaka dan Pengertiannya

Contoh Cerita Jenaka – Tak hanya di Indonesia, namun juga di seluruh dunia, kehidupan manusia tidak terlepas dari cerita. Baik cerita rakyat berupa mitos, epos, legenda, sampai dongeng dan fabel, lekat dengan kehidupan sehari-hari.

Hal ini disebabkan karena cerita itu sendiri merupakan salah satu manifestasi dan aktualisasi suatu budaya atau peradaban masyarakat yang mendiami suatu daerah tertentu dengan rentang waktu tertentu.

Banyak juga cerita yang merupakan cerita jenaka.

Pada artikel ini, kita akan membahas tentang contoh cerita jenaka dan pengertiannya. Tidak perlu panjang lebar, simak topiknya di bawah ini :

Contoh Cerita Jenaka dan Pengertiannya

Pengertian

Cerita jenaka tersusun dari dua buah kata, yakni cerita dan jenaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau di singkat KBBI, cerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya).

Sementara jenaka adalah membangkitkan tawa, kocak, lucu dan menggelikan, sehingga bisa di simpulkan bahwa cerita jenaka adalah cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran.

Kandungan cerita jenaka acapkali berisikan tindakan konyol atau kebodohan lucu dari si tokoh dalam cerita. Pengalaman pribadi atau buah imaji si pengarang cerita menjadi bahan utama pembuatan cerita jenaka ini.

Cerita jenaka bisa juga di sebut sebagai cerita penghilang duka, sebab humor atau candaan yang terkandung dalam cerita tersebut mengundang gelak tawa dan membawa sepercik kebahagiaan bagi hati yang tengah di rundung duka.

Contoh Cerita Jenaka

Salah satu contoh cerita jenaka yang terkenal berjudul Abu Nawas Mau Terbang. Di kisahkan, pada suatu hari Abu Nawas menghebohkan khalayak ramai dengan pemberitaan bahwa di a ingin terbang.

Rumor ini terdengar sampai telinga sang raja yang berkuasa pada saat itu, Harun Al-Rasyid. Beliau pun memanggil Abu Nawas untuk menghadap kepadanya di istana.

Sesampainya di istana sang raja, Abu Nawas di tanyai tentang kebenaran rumor yang santer terdengar di masyarakat. Abu Nawas pun tak segan menjawab pertanyaan sang raja bahwa benarlah di rinya ingin terbang.

Tak hanya itu, Abu Nawas juga mengundang sang raja untuk menghadiri dan menyaksikannya pada hari Jumat, di sebuah gedung tinggi di tengah kota.

Raja Harun Al-Rasyid menerima undangan Abu Nawas untuk menonton aksi nekatnya. Namun sang raja juga memberi ultimatum jika acara sampai tidak terselenggara, Abu Nawas akan di hukum pihak kerajaan.

Singkat cerita, pada hari Jumat Abu Nawas sudah berdiri di puncak gedung dan melentangkan tangannya. Orang-orang dan sang raja berkerumun di bawah gedung menyaksikan dan menunggu Abu Nawas terbang.

Beberapa waktu berselang, salah seorang penonton yang tak sabar, berteriak pada Abu Nawas, menanyakan kapan dia terbang. Abu Nawas dengan senyum di bibirnya menjawab dengan lantang bahwa dari tadi dia mau terbang, bukan bisa terbang.

Berita yang tersebar pun bahwa Abu Nawas mau terbang, bukan dapat terbang. Para penonton pun menyorakinya namun tak ada yang menyalahkannya.

Kami harap Anda menemukan artikel ini bermanfaat dan menghibur. Kami berharap artikel ini adalah pertanda baik dari hidup Anda dan kami berharap Anda menjauh dari hal-hal buruk dan menyakiti diri sendiri.

Ini adalah artikel dari ruangbimbel.co.id. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Terima kasih banyak